Toha Maarif: Juni 2012

Kamis, 28 Juni 2012

Tetesan Air


Alkisah ada sebuah botol yang diberisikan air yang jernih. setiap tetesan air di dalam botol itu merasa berbangga diri karena mereka sangat bersih dan jernih. hari lepas hari mereka saling mengucapkan selamat karena kejernihannya dan kebersihan dari mereka. hingga suatau hari salah satu dari tetesan air itu menjadi bosan dengan keadaan yang super bersih dan kejernihannya. dia ingin tahu bagaimana sih menjadi tetesan air yang kotor. meski tetesan air yang lain membujuk san mencegahnya, dia tetap bersikukuh pada niatnya. tanpa diguga ketika tetesan itu kembali kedalam botol dengan keadaan yang sangat kotor. ternyata dirinya membuat semua tetesan air yang ada didalam botol menjadi kotor juga, mereka berusaha membersihkan diri mereka, tapi sia sia. mereka telah mencoba segala cara untuk menghilangkan noda noda kotor itu. akhirnya ada seseorang yang mencemplungkan botol itu kedalam sebuah air mancur  tapi. dan begitu masuk banyak air bersih kedalam botol itu, tetesan - tetesan air yang kotor itupun kembali bersih dan jernih. sekarang mereka semua tahu kalau mereka ingin menjadi bersih dan jernih, setiap mereka juga harus tetap bersih. meski kadang hal itu sangat sulit. karena untuk memperbaiki kesalahan satu tetesan dibutuhkan kerja keras dari semua tetesan. 

***Hal yang sama juga bisa terjadi pada diri kita dan lingkungan sekitar kita.Jika kita ingin tinggal di dalam lingkungan yang positif, setiap kita harus menjadi pribadi yang positif.Jangan sampai ada yang melakukan hal negatif karena satu orang saja yang berbuat demikian akan berdampak besar bagi orang lainnya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah menjadi "tetesan air yang bersih"?

Rabu, 13 Juni 2012

a_Z


Perang-Perangan
Suatu hari, para prajurit sedang latihan perang, sang komandan memberi 
semangat kepada para prajuritnya, agar menganggap 
latihan perang ini sebagai medan yang sesungguhnya.

Ketika latihan perang dimulai, sang komandan melihat 
seorang prajurit yang hanya berlindung di bawah tunas 
sengon yang baru setinggi satu meter. Maka marahlah 
sang komandan.

Komandan : " Bukankah aku sudah memerintahkan agar 
medan ini dianggap seperti medan perang asli ? "

Prajurit : " Siap Komandan ! Saya menganggap pohon itu 
berdiameter dua meter "

Tinggi dan Panjang
untuk keperluan upacara hut ri, bapak komandan 
menyuruh arifin mengukur tinggi tiang bendera.

dengan cepat si arifin melaksanakan perintah sang 
komandan dengan memanjat tiang tersebut sambil 
membawa meteran. sang komandan manggut2 sambil 
terkagum2 dgn si arifin.

setelah melaksanakan tugas kemudian arifin melaporkan 
hasilnya kepada sang komandan sambil berkata 17 m 
pak!

kemudian sang komandan berkata mengapa tidak kamu 
turunkan saja tiang bendera tsb dan kemudian kamu ukur.

dengan tidak mau kalah arifin menjawab, kalau tiang tsb 
diturunkan kemudian diukur itu " panjangnya " pak, tapi 
kalo dipanjat terus diukur itu baru tingginya.

setelah mendengar jawaban arifin sang komandan 
kemudian pergi sambil manggut2 dan berkata benar juga 
nih. 

"Kondom"

Di sebuah Perusahaan besar ada tiga orang Sekertaris : 
Nina, Rosa, Wenny, yang sedang asyik bercerita sewaktu 
sarapan pagi.

Rosa : " Semalam aku meletakkan kondom di meja Bos. "

Nina : " Aku melihatnya. Lalu benda itu sengaja 
kulubangi. "

" Apa ? " Wennypun langsung jatuh pingsan.

"Partisipasi"

Tak terkira betapa bahagianya Bapak Jonny mengetahui 
bahwa isterinya sedang hamil. Karena ia baru saja pulang 
dari Amerika.

Bapak Jonny : " Dik, aku tak menyangka secepat itu 
kamu hamil, berarti sebentar lagi kita bakal punya anak. "

Ibu Jonny : " Ah, ini kan semua berkat partisipasi 
teman-temanmu saat kamu pergi keluar kota, Mas ! "

"Sama Saja"

Kohar datang keklinik, untuk memeriksakan dirinya.

" Saya belum bisa memastikan penyakit Anda, " kata 
sang dokter.

" Tapi, bagaimana kalau untuk sementara Anda 
menghentikan hubungan seks dengan isteri ? "

" Itu sih keciiiiil . . . , Dok, " jawab Kohar.

" Tapi . . . . "

" Tapi apa ? " 

" Bagaimana kalau berhubungan seks dengan bukan 
isteri ? "

Batal Kawin
Di sore hari terlihat 3 orang pemuda (Cuplis, Cimot, Bedul) yang sedang bertukar cerita tentang pernikahan mereka yang batal.

Cuplis : Mot, kamu kenapa batal nikah, bukannya seharusnya bulan lalu kamu nikahnya,

Cimot : Iya Plis, aku batal nikah karena kami Beda Agama.

Kalau kamu kenapa Plis, bukannya kamu juga seharusnya 2 minggu lalu nikahnya.

Cuplis : Iya, kami batal nikah karena kami Beda Suku.

Cuplis & Cimot : Eh Bedul, kamu diem aja, kalau kamu juga batal nikah kenapa ? bukannya seharusnya malah minggu lalu nikahnya

Bedult : Iya nih Plis / Mot, kami batal nikah karena kami Beda Kelamin.

Cuplis & Cimot : ??? 

nyanyian mikaeL


Seperti ibu pada umumnya, ketika Karin mengetahui bahwa dirinya mengandung, ia sebisa mungkin membantu putranya,
Mikael, yang masih berumur 3 tahun, mempersiapkan diri untuk kehadiran seorang adik.
Beberapa bulan kemudian, diketahui bahwa bayi dalam kandungan Karin berjenis kelamin perempuan.
Setiap harinya, siang dan malam, Mikael bernyanyi untuk adiknya di dalam perut Karin.

Waktu melahirkan pun tiba. Namun, dalam proses melahirkan itu terjadi komplikasi, sehingga memakan waktu berjam-jam.
Meski adik kecil Mikael dapat lahir dengan selamat, kondisinya sangat lemah. Ia harus masuk ke bagian ICU Neonatal.

Keadaannya makin buruk. Dokter spesialis anak memberi tahu perkembangan kondisi bayi pada Karin dan suaminya,
"Harapannya sangat kecil. Bersiaplah menghadapi yang terburuk."
Setelah mendengar berita itu, Karin dan suaminya menghubungi pemakaman setempat untuk memesan lahan makam.

Sementara itu, Mikael terus-terusan merengek ingin bernyanyi untuk adiknya; tapi anak-anak tidak diperbolehkan masuk ke ruang ICU.
Meski begitu, Karin mengambil keputusan bulat. Ia mengajak masuk Mikael meski perawat melarangnya.
Kepala perawat lalu mengenali dia dan berteriak menegur, "Bawa keluar anak itu sekarang! Anak-anak tidak boleh masuk!"

Jiwa keibuan muncul dalam diri Karin. Perempuan yang biasanya lemah lembut itu memberikan tatapan tajam pada kepala perawat,
bibirnya menunjukkan kebulatan tekadnya. "Dia tidak akan pergi sampai dia bernyanyi untuk adiknya!"
Karin pun menggandeng Mikael mendekati sisi tempat tidur adiknya.
Mikael menatap adiknya, yang terlihat menderita. Lalu, ia mulai bernyanyi:

"Kau adalah mentariku, satu-satunya mentariku, kau membuatku bahagia ketika langit gelap...."
Adik kecil itu memberikan reaksi. Denyut nadinya mulai menjadi tenang dan teratur.

Mikael masih terus menyanyi. "Kau tak pernah tahu, adik, betapa aku mencintaimu. Tolong janganlah pergi...."
Napas adik kecil yang putus-putus dan tak teratur menjadi teratur seperti dengkuran anak kucing.

Nyanyian Mikael terus berlanjut. "Semalam, adikku, waktu aku tidur, aku bermimpi kau ada dalam pelukanku...."
Adik kecil Mikael terlihat tenang dan sepertinya kondisinya mulai pulih.

Mikael belum berhenti menyanyi. Air mata terlihat mulai mengalir di wajah kepala perawat itu.
Sementara, wajah Karin tampak cerah. "Kau adalah mentariku, satu-satunya mentariku. Janganlah pergi dariku."
Rencana pemakaman akhirnya dibatalkan. Keesokan harinya, adik kecil itu sudah boleh pulang!
Nyanyian Mikael lalu disebut "Keajaiban Nyanyian Kakak." Para perawat di rumah sakit itu menyebutnya sebuah keajaiban.
Karin menyebutnya sebuah keajaiban kasih karunia Tuhan!

Jangan pernah menyerah dengan orang-orang yang kita kasihi. Cinta itu punya kekuatan yang luar biasa besar.
Mungkin saat ini, kondisi salah satu anggota keluarga kita sedang tidak sehat atau tengah dirundung masalah.
Tetaplah berusaha mendukung mereka (doa, dukungan moral/semangat, dll) semampu kita.

Pendidikan Karakter dalam Kisah Uang Kertas


Alkisah beberapa waktu lalu, dalam sebuah proses pembelajaran “anti korupsi” di kelas ada siswa yang memilih jadi uang recehan.
Alasannya dia tidak mau jadi uang kertas Rp 100.000,- karena merasa “najis di sentuh koruptor”. 
Dia menyakini nahwa uang kertas seratus ribuan dapat dipastikan ada dalam dompet para koruptor.
Dia memilih jadi uang logam agar sering disentuh orang miskin, masuk kotak amal di masjid-masjid, dan
berfungsi ganda karena selain untuk alat tukar juga dapat dijadikan alat kerokan bagi orang-orang miskin yang tak sanggup membayar dokter,
apalagi  beli obat yang harga terus naik dan tak terjangkau si miskin. 
Gagasan siswaku itu, ternyata dapat dijadikan teks bacaan bagi banyak pelajaran dalam kontks pendidikan karakter, 
baik  untuk bidang studi IPS,  bahasa Indonesia, agama, PKn, ekonomi, Agama maupun sosiologi.
Berikut kisahnya yang saya ambil teksnya dari internet.

Uang Rp.1000,- dan Rp 100.000,- sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia.
Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat.
Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda.

Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, uang Rp.100.000 bertanya kepada uang Rp.1000.
“Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis…? “ Dijawablah oleh uang Rp. 1000,
“Karena aku begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis.”

Lalu Rp.1000 bertanya balik kepada Rp.100.000, “Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih ? 
“Dijawab oleh Rp. 100.000, “Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal,
di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.”

Lalu Rp.1000 bertanya lagi, “Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? “
Dijawablah, “Belum pernah.”Rp.1000. pun berkata lagi, “Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini adanya,
setiap Jum’at aku selalu mampir di Masjid-masjid, dan di tangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan.
Aku dipandang manusia bukan hanya karena sebuah nilai tapi karena manfaat.
”Akhirnya menangislah uang Rp.100.000, karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.