Toha Maarif: dOA yuk

Selasa, 27 Maret 2012

dOA yuk


Ya Alloh, Ya Robbal Alamin.
Segala puji dan sanjungan adalah milik Engkau yang Maha Pengasih lagi Penyayang
Solawat dan Salam kami haturkan kepada baginda Rosululloh SAW
Ya.. Alloh
Alhamdulillah sampai saat ini kami masih diberi amanah hidayah agama Islam yang sesuai dengan Alqur’an dan Sunah Rosululloh SAW.
Alhamdulillah sampai saat ini kami diberi anggota tubuh yang lengkap serta sehat.
Ya… Alloh
jadikan kami manusia yang selalu bisa beryukur kepada Engkau dan bisa menetapi segala yang Engkau perintahkan kepada kami serta bisa menghindar dari apa-apa yang Engkau larang.
Ya… Alloh
Jadikan hati kami yang selalu tetap bersih tidak ada penyakit-penyakit hati yang selalu mencoba datang kepada manusia beriman.
Ya… Alloh
Berilah saya ketetapan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Ya… Alloh
Berilah saya dan keluarga kesehatan, rizki yang banyak dan barokah untuk bekal haji kemekah, bisa beli tanah dan rumah, serta untuk bekal menikah.
Ya… Alloh
Jadikanlah hati kami yang tetap dalam keadaan baik, semangat dalam memperjuangkan kebaikan untuk keluarga, bangsa dan agama karena Engkau Dzat yang membolak-balikan hati.
Ya… Alloh

Amiin, Amiin, Amiin Ya Robbal Alamin.



Salah satu ritual yang paling dianjurkan dalam tradisi agama yaitu berdoa. Namun, banyak umat beragama yang hanya memahami dan mempraktekkannya sebagai ritual semata untuk mendapatkan pahala, tanpa menaruh harapan akan dikabulkannya doa tersebut. Padahal, harapan sebenarnya justru inti dari doa. Sebab, dengan harapan itulah, doa yang kita panjatkan ‘bermetamorfosa’ menjadi spirit dalam usaha. Selain sebagai sebuah ritual, doa sebenarnya memiliki ragam manfaat bagi subjeknya. Ragam manfaat itu, diantaranya:
Mengurangi frekuensi stress. Berdoa bermanfaat untuk mengurangi intensitas stress akibat beragam problematikan yang mewarnai hidup. Sehingga, akan didapat kenyataan bahwa mereka yang malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress. Sebab, mereka tak menjadikan Tuhan sebagai sandaran bagi keluh-kesah (‘curhat’) dan tumpuan harapan atas persoalan yang menggelutinya. Menurunkan emosi. Seorang yang sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan emosi diri. Sebab, ia merespon segala sesuatu dengan tenang (tuma’ninah) dan prasangka baik(positive thinking).
Mengurangi rasa putus asa. Karena salah satu inti doa adalah harapan, maka mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kondisi kejatuhan atau kegagalan.
Meningkatkan ketegaran hati. Seorang yang rajin berdoa akan lebih tegar dalam menghadapi musibah. Sebab mereka merasa memiliki Tuhan sebagai sandaran dirinya.
Meningkatkan daya tahan tubuh. Berdoa juga diyakini mampu melindungi tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis.
Meningkatkan kemampuan pengembangan diri. Seseorang yang tekun berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal. Sebab, ia meyakini bahwa Tuhan menganugerahinya talenta yang patut dikelola dan dikembangkannya. Mereka juga tak hanya memahami upaya pengembangan talenta itu sebatas sebagai kunci kesuksesan, namun bentuk rasa syukur kepada Tuhan sebagai pemberinya.
Menjaga peluang keselamatan. Dengan berdoa, seorang berarti telah menjaga peluang keselamatan bagi dirinya di kehidupan akhirat nantinya. Sebab, doa merupakan salah satu modal terbaik bagi manusia di akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar