Toha Maarif: ini loh ...unsya dan ibrahim

Senin, 30 Januari 2012

ini loh ...unsya dan ibrahim


Terinspirasi unsya dan ibrahim
Senin 30 januari 2012 ketika saya dan mbak isty (mubalighot sumurboto) sedang mengisi pengajian caberawit kelompok  sumurboto, sekitar 30 menit pengajian udah berlangsung tiba tiba dari arah gerbang datang unsya yang diam dan ibrahim sambil minum teh hangat dalam plastik,, “asalamualaikum” sapa mereka berdua kemudian cium tangan, duduk dan mengikuti pengajian sekitar 10 menit, waktu pengajian habis kemudian saya dan mba isty mencoba tanya kepada mereka “mba unsya kok datengnya telat siihh hayoo baru Bangun yaa heehe” unsya “ enggak kok mas tadi tu kita berangkat jalan kaki yo mas” terdiam.... wauu.... “ibu memang gak nganter mba unsya?” .. “ibu kan diwarung mas lagi sibuk soalnya bude gak di warung, bapa kerja” waduuuhh “lah mbah lia dimana?”....”mbak lia tidur mbak salma juga tidur” wahh parah nih lia....”emang km gak takut, gak capek jalan dari rumah sampai masjid?” (kata mas hendro jarak rumahnya unsya sampai masjid 2km lebih) ...”emmm enggak kok mas enggak takut enggak capek” saluutttt..”terus yang ngajak kalian berangkat ngaji itu siapa?”,,, “ gak ada orang kita pengin berangkat sendiri,, tadi to mas waktu mau berangkat ngankatin jemuran dulu mbak lia kan lagi tidur”..oowwww “emang kalian nyampe ngambiin jemuran?”... “ yo nyampai to mas kan pake kursi piye tooo” hahaha ”terus gimana lagi?” ..”tadi waktu udah jalan eee ternyata pintunya belum ditutup kita balik lagi deh mas untungnya belum jauh”....haduuhh saaluut 4 jepol dah buat kalian berdua...”ayoo ayoo duduk manis anteng antengan baca asmaulhusna terus pulang...”” looohh
Kagum. Termotifasi, mantappp beruntung banget orang tuanya mempunyai anak seperti mereka
Apa jangan jangan si unsya sama si ibrahim tau HR Ad Dailamiy dari Jabir bin Abdillah yang isinya “Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam besabda : “Ketika murid duduk dihadapan gurunya maka Alloh Ta’ala membuka baginya 70 pintu rohmat dan tidaklah sang murid berdiri dari tempat duduknya, melainkan seperti halnya ketika ia dilahirkan (bersih dari dosa). Alloh memberi untuk tiap-tiap huruf (dalam Al Quran yang dipelajari), pahala 60 syuhada’, dan Alloh menulis baginya untuk tiap hadits (yang dipelajari), pahala ibadah selama 70 tahun dan Alloh membangun baginya untuk tiap mata uang yang ia keluarkan (untuk mencari ilmu), 10x dunia”hmmmmm... Kalau dihayati betul sebenarnya mengaji seperti yang dilukan unsya dan ibrahim sebagai dasar ilmu Agama Islam, bukan sebatas kewajiban, tetapi sebenarnya kita yang mensikapi sebagai kebutuhan kita sendiri.
Kita lah yang perlu karena kita juga kelak yang bakal merasakan hasilnya. Iya gk??
JANGAN MALAS PERGI MENGAJI!! CAM KAN ITU :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar